Sekali-sekali nulis sesuatu yang serius. Yang menurut saya penting. Bukan rahasia lagi kalo tingkat pendidikan masyarakat Indonesia masih sangat rendah. Belum lagi ditambah dengan tingkat kemiskinan. Ilmu pengetahuan bukan nomor satu. Ironisnya, karena itu mereka kurang wawasan soal gay.Gara-gara itu kaum Gay dianggap dikucilkan dianggap sesat dengan mitos2 tolol nan bodoh.
Saya berusaha menyampaikan fakta, melanjutkan membaca atau tidak itu adalah sebuah pilihan, lagipula ini adalah blog saya, saya bisa menulis apapun dengan sumber-sumber yang tepat. Bila ada yang tersinggung, well, Do i look like i care? lol!
GAY BUKAN PENYAKIT
Beberapa waktu lalu dalam Tugas Kuliah Assessment dan Kesehatan Mental, kelas kami dibagi dalam beberapa kelompok dan menganalisa studi kasus. Sebenarnya saya menantikan, ada yang membahas atau mencantumkan gay dan homoseksualitas dalam gangguan kejiwaan. Saya sudah jengkel dengan diskriminasi masyarakat indonesia tentang kaum gay.
Siapa yang bilang Gay itu Penyakit?
Pada tahun 1968, Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder (DSM) II yang diterbitkan oleh Asosiasi Psikiater Amerika Serikat menghapus homoseksual dari daftar penyakit kejiwaan. Alasan utamanya adalah, menjadi seorang homoseksual tidak akan mengganggu kehidupan pribadi seorang individu karenanya homoseksual sudah tidak masuk dalam kategori gangguan kejiwaan manapun. Homoseksual dianggap sebagai sebuah gangguan hanya jika orientasi seksual dari orang tersebut mengganggu dirinya.
Pada tahun 1973 Asosiasi Psikiater Amerika Serikat merevisi DSM II menjadi DSM III lalu DSM IV dan menyatakan secara resmi bahwa homoseksual sudah tidak dianggap sebagai penyimpangan mental serta homoseksualitas sudah tidak dianggap sebagai sebuah gangguan sama sekali ketika seseorang tertekan karena ia homoseksual. Alasannya adalah, bahwa adalah normal bagi seorang homoseksual untuk merasa terganggu dengan orientasi seksualnya pada saat ia pertama kali menyadari bahwa ia seorang homoseksual. Oleh karena itu perasaan terganggu yang dirasakan seorang homoseksual bukanlah sebuah gangguan.
World Health Organization (WHO) yaitu Badan Kesehatan Dunia pada 17 Mei 1990 secara resmi menyatakan bahwa homoseksual bukan penyakit/gangguan kejiwaan.
Departemen Kesehatan RI sudah meratifikasi ketetapan WHO ini dan mencantumkannya dalam buku Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia edisi II tahun 1983 (PPDGJ II) dan PPDGJ III (1993) pada point F66 meyebutkan bahwa homoseksual bukan suatu gangguan jiwa ataupun penyakit. PPDGJ II-III oleh Departemen Kesehatan RI ditetapkan sebagai acuan profesi kesehatan jiwa dan akademisi di seluruh Indonesia.
http://en.wikipedia.org/wiki/Homosexuality_and_psychology
Halo Bapak Ibu para psikolog yang terhormat, Induk A.P.A dan WHO saja sudah menyatakan bahwa gay bukan penyakit, kenapa toh anda ngotot ?
GAY ITU BUKAN PILIHAN SADAR. Endak ada Bu, manusia yang mau terlahir gay di dunia yang jijik dengan gay. Ketika pubertas, otomatis mereka tertarik dengan sesama jenis. Bahkan jika si gay tumbuh di lingkungan yang bebas pornografi gay dan pergaulan buruk, dia tetap akan jadi gay. Hal ini TIDAK bisa dicegah! Suka atau tidak suka, gay adalah bagian dari keanekaragaman genetik pada manusia dan hewan. Semua berasal dari ALAM.
Gay masih dicap penyakit oleh orang tak berpendidikan. Tapi logikanya, siapa sih yang mau RELA dan SADAR memilih "penyakit"? Ada tah yang rela dapat kanker? Gangguan jantung? Flu burung? Sama saja, siapa pula yang rela jadi gay? Jadi bagaimana mungkin gay itu pilihan sadar?
Berhubung gay itu genetik, gay tidak bisa diubah. Logikanya kalo gay bisa sembuh berarti bisa donk beli pil anti gay di apotek2 terdekat. Memang ada gay yang ngaku 'sembuh'. Tapi sesungguhnya, mereka bukan gay sejati melainkan biseks. Itu pun tidak berarti mereka 'sembuh' karena sisi gay-nya tetap ada. Kemungkinan lain, gay yang ngaku 'sembuh' hanya berbohong untuk menutupi aib. Urusan ranjang, siapa yang tahu?
GAY JUGA TIDAK BISA MENULAR
Menurur saya jika seseorang tidak punya 'bakat gay',maka TIDAK akan bisa berubah gay! Mereka yang 'tertular' gay sebenarnya adalah gay juga. Mungkin mereka belum menyadarinya, sehingga ketika mencoba gay seks, mereka langsung menemukan jati dirinya. Atau mungkin juga mereka gay sejak dulu tapi berlagak hetero di depan masyarakat. Ketika ke-gay-annya terbongkar, masyarakat heboh dan mengira si gay adalah korban penularan gay (berhubung si gay nampak hetero).
GAY ITU KEJAHATAN MELAWAN ALAM?
Mosooo seee?? Udah belajar ta dari sumber-sumber yang ada sebelum anda sekalian koar menyerukan perang bahkan mengkafir2kan kaum gay? Banyak loh ditemukan banyak hewan2 gay, mulai dari serangga, reptil, burung, ikan, dan mamalia. Beberapa contoh hewan gay adalah domba, penguin, burung pemakan bangkai, jerapah, lalat, dll. Jika Tuhan tidak mencipta gay, logikanya di alam tidak ada homoseksualitas. Hayo....
http://en.wikipedia.org/wiki/Homosexual_behavior_in_animals
KEMAYU ITU GAY AND TOMBOY ITU LESBIAN
Ya elah, Dunia ini panggung sandiwara. Faktanya, pria gay maskulin lebih lihai menyembunyikan homoseksualitasnya karena penampilan mereka macho. Takut ketahuan gay. Pria gay macho rata2 malu mengaku gay, apalagi jika dia tinggal di negara homofobia macam Indonesia. Demikian juga tomboy, saya sendiri berganti style tiap saat. Saya merasa itu adalah bagian dari grooming, seperti chasing hp yang bisa diganti kapanpun, hidup lo cuma skali, apa ndak bosen to gaya yang sama truss? Tapi gara2 penampilan saya yang tomboy, people easily jugde. Dosen saya yang usil malah iseng tanya saya suka berkelahi ndak? Seumur-umur saya ndak pernah berkelahi pak, saya ini penuh kasih, pemalu,lembut, penakut, cengeng, kagetan wkwkwk
So, please
Stop Kekerasan Dan Kebencian Berdasarkan Orientasi Seksual dan Identitas Gender!!
If a person is assaulted, brutally treated, or imprisoned because of his/her sexual orientation, we must speak out. (Ban Ki-Moon, UN Secretary-General, 10th December 2010)
sumber2
- a b c d "Sexual Orientation, Homosexuality,and Bisexuality", APAHelpCenter.org, diakses 2010-03-30
- a b c d e f g h i "Case No. S147999 in the Supreme Court of the State of California, In re Marriage Cases Judicial Council Coordination Proceeding No. 4365(...) - APA California Amicus Brief — As Filed" (PDF). Diakses 2010-12-21.
- a b c d American Psychological Association: Resolution on Appropriate Affirmative Responses to Sexual Orientation Distress and Change Efforts
- Robinson, B. A. (2010). "Divergent beliefs about the nature of homosexuality". Religious Tolerance.org. Diakses September 12 2011.
- a b LeVay, Simon (1996). Queer Science: The Use and Abuse of Research into Homosexuality. Cambridge: The MIT Press ISBN 0-262-12199-9
- Investigators ACSF (1992). "AIDS and sexual behaviour in France". Nature 360 (6403): 407–409. doi:10.1038/360407a0. PMID 1448162.
- "Black gay men, lesbians, have fewer mental disorders than whites, says Mailman School of PH study". Eurekalert.org. Diakses 2010-08-24.
- Gibson, P. (1989), "Gay and Lesbian Youth Suicide", in Fenleib, Marcia R. (ed.), Report of the Secretary's Task Force on Youth Suicide, United States Government Printing Office, ISBN 0160025087
No comments:
Post a Comment